Minggu, 02 Mei 2010

cokelat

Di awal abad ke-17, cokelat menjadi minuman penyegar yang digemari di istana spanyol. Sepanjang abad itu, cokelat menyebar di antara kaum elit eropa. Kemudian lewat proses yang demokratis harganya menjadi cukup murah, dan pada akhir abad itu menjadi miunuman yang dinikmati oleh kelas pedagang. Kira-kira 100 tahun setelah kedatangannya di eropa, begitu terkenalnya coklat di London, sampai didirikan ‘irumah cokelati’ untuk menyimpan persediaan cokelat, dimulai di rumah-rumah kopi. Rumah cokelat pertama dibuka pada 1957.

Bubuk cokelat diemulsikan dengan karbonasi kalium atau natrium agar lebih mudah bercampur dengan air (dutched, metode emulsifikasi yang ditemukan orang Belanda). Lemaknya dikurangi dengan membuang banyak lemak cocoa (defatted) digiling sebagai cairan dalam gentong khusus (conched), atau dicampur dengan susu sehingga menjadi cokelat susu (milk chocolate). Cokelat mengandung alkaloid-alkaloid seperti teobromin, fenetilamina, dan anandamida yang memiliki efek fisiologis untuk tubuh. Kandungan-kandungan ini banyak dihubungkan dengan tingkat serotonin dalam otak. Menurut ilmuwan cokelat yang dimakan dalam jumlah normal secara teratur dapat menurunkan tekanan darah. Cokelat hitam akhir-akhir ini banyak mendapatkan promosi karena menguntungkan kesehatan bila dikonsumsi dalam jumlah sedang, termasuk kandungan antioksidannya yang dapat mengurangi pembentukan radikal bebas dalam tubuh.


Manfaat buat kesehatan

Cokelat memiliki kandungan kakao (biji cokelat) lebih dari 70% mempunyai manfaat untuk kesehatan, karena cokelat kaya akan kandungan antioksidan yaitu Fenol dan Flavanoid. Dengan adanya antioksidan, maka cokelat akan mampu untuk menangkap radikal bebas dalam tubuh. Besarnya kandungan antioksidan ini bahkan 3x lebih banyak dari the hijau, minuman yang selama ini sering dianggap sebagai sumber antioksidan. Dengan adanya antioksidan membuat cokelat menjadi salah satu minuman kesehatan yang mampu mengurangi kolesterol pada darah sehingga dapat mengurangi resiko terkena serangan jantung. Juga berguna untuk mencegah timbulnya kanker dalam tubuh, mencegah terjadinya stroke dan darah tinggi. Selain itu kandungan lemak pada cokelat kualitas tinggi terbukti bebas kolesterol dan tidak menyumbat pembuluh darah. Cokelat juga mengandung beberapa vitamin yang berguna bagi tubuh seperti vitamin A, vitamin B1, vitamin C, vitamin D dan vitamin E. Selain itu cokelat juga mengandung zat maupun nutrisi yang penting untuk tubuh, seperti zat besi, kalium dan kalsium.

Sering timbul pertanyaan seberapa banyakkita boleh mengkonsumsi cokelat??? Tidak ada anjuran gizi yang pasti untuk ini, namun demikian makan cokelat 2-3 kali seminggu atau minum susu cokelat tiap hari kiranya masih dapat diterima. Prinsip gizi sebenarnya mudah yaitu makanlah segala jenis makanan secara moderat. Masalah gizi umumnya timbul bila kita makan terlalu banyak atau terlalu sedikit. Makan cokelat tidak akan menimbulkan kecanduan, tetapi bagi sebagian orang rasa cokelat yang enak mungkin menyebabkan kerinduan untuk mengkonsumsinya kembali. Ini yang disebut chocolate craving. Dampak cokelat terhadap prilaku dan suasana hati (mood) terkait erat dengan chocolate craving.

Rindu cokelat bisa karena aromanya, teksturnya, manis pahitnya dsb. Hal ini juga sering dikaitkan dengan kandungan phenylethylamine yang adalah suatu substansi mirip amphetamine yang dapat meningkatkan serapan triptofan ke dalam otak yang kemudian pada gilirannya menghasilkan dopamine. Dampak dopamine adalah muncul perasaan senang dan perbaikan suasana hati. Phenylethylamine juga dianggap mempunyai khasiat aphrodisiac yang memunculkan perasaan seperti orang sedang jatuh cinta (hati berbunga). Satu alasan lagi untuk menyukai minuman cokelat baru-baru ini diungkapkan oleh sekelompok ilmuwan dari Britain’s University of Nottingham School. Mereka mengungkapkan bahwa satu jenis formulasi kokoa tertentu dapat meningkatkan fungsi otak pada para lanjut usia. Berbicara dalam pertemuan tahunan American Assosiation for The Advancement of Science di San Fransisco, para ilmuwan tersebut memperesentasikan hasil dari penelitian sebelumnya yang menguji efek flavanol terhadap otak. Flavanol adalah suatu zat yang terkandung dalam kokoa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berita Kesehatan Dunia

Pengikut